Makalah Sistem Perakitan Manual Pada Produk Massal
PENDAHULUAN
Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport material mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang paling lambat.
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai.
1. Apa Pengertian dan Prinsip Perakitan?
2. Bagaimana Metode Perakitan?
3. Apa saja Macam dan jenis perakitan?
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Prinsip Perakitan
2. Untuk mengetahui Metode Perakitan
3. Untuk mengetahui Macam dan jenis perakitan
PEMBAHASAN
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen- komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu :
– Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
– Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;
– Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja
– Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
PENUTUP
Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor).
Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan perakitan bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya di desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit.
Saran yang diberikan untuk proses perencanaan produksi yaitu sebagai Selaku penyusun memberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan proses perakitan, sebaiknya dilakukan latihan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dalam prosesnya.
b. Dalam perhitungan dibutuhkannya ketelitian dalam mengolah data-data, agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM PERAKITAN MANUAL PADA PRODUK MASSAL”
Taka lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada bimbingan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Amin…
Kami sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami sangat berharap, agar makalah ini dapat member manfaat positif bagi semua pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kmi harapkan, sehingga kedepannya, makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.
KATA PENGANTAR ............................................................ | i |
DAFTAR ISI .................................................................... | ii |
BAB I PENDAHULUAN .................................................... | 1 |
A. Latar Belakang ............................................... | 1 |
B. Rumusan Masalah ............................................. | 1 |
C. Tujuan ......................................................... | 1 |
BAB II PEMBAHASAN ...................................................... | 2 |
A. Pengertian dan Prinsip Perakitan .......................... | 2 |
B. Metode Perakitan ............................................ | 2 |
C. Macam dan jenis perakitan ................................. | 3 |
BAB III PENUTUP ........................................................... | 5 |
A. Kesimpulan ................................................... | 5 |
B. Saran ........................................................... | 5 |
Posting Komentar